Al-Bara’ r.a. berkata: Aku telah melihat Nabi saw. ketika perang Khandaq memindahkan tanah sehingga debu tanah itu telah menutupi putih rambutnya sambil bersabda: “Lau laa anta mah tadainaa wa laa tashad daqnaa walaa shallainaa fa anzilan sakinatan alainaa wa tsabbitil aqdaama in laa qainaa innal ula qad baghau alainaa idza araa du fitnatan abainaa.“ ;
Andaikan tidak karena petunjuk
hidayat-Mu kami takkan dapat petunjuk, tidak akan shadaqah dan shalat.
Karena itu turunkan ketenangan kepada kami, dan teguhkan tapak kami jika
berhadapan dengan musuh. Sesungguhnya orang-orang yang berlaku
zalim/aniaya jika mereka akan menggelincirkan kami, kami tolak.
(Bukhari, Muslim).
Ikhwan fillah, hari ini, sekali lagi
untuk kesekian ribu kalinya, kita saksikan kebiadaban Israel
laknatullah. Suasana pengepungan Gaza, barangkali boleh diasosiasikan
dengan pengepungan madinah saat perang Ahzab atau lebih dikenal dengan
perang Khandaq.
Saudaraku, walaupun tidak sama persis
sesungguhnya apa yang dialami oleh rakyat Gaza dewasa ini mirip dengan
kondisi para sahabat saat perang Ahzab. Bangsa Palestina Gaza di bawah
kepemimpinan Hamas menghadapi pengepungan pasukan Yahudi Zionis Israel.
Selama berbulan-bulan Muslimin Gaza telah dipenjara dengan
diberlakukannya blokade atas segenap perbatasan wilayah mereka.
Dalam keadaan seperti ini kita teringat
sabda Nabi kepada para sahabat ketika menghadapi kepungan Musyrikin
dalam perang Ahzab. Beliau bersabda sebagai berikut:
“Demi Allah yang nyawaku berada di
tangan-Nya, Allah pasti akan mengeluarkan kalian dari kesulitan yang
sedang kalian hadapi. Aku berharap dapat melakukan tawaf dengan aman di
sekitar Baitullah (Ka’bah) dan Allah akan menyerahkan kunci-kuncinya
kepadaku. Allah pasti akan membinasakan Kisra dan Kaisar, dan harta
karun mereka akan kita belanjakan di jalan Allah.” (HR Baihaqy 1292)
Saudaraku, sungguh hati kita menjadi
pilu karena hanya bisa menonton lewat layar kaca penderitaan yang
dilalui saudara-saudara kita di Gaza. Malam demi malam mereka lalui
dengan mencekam karena bertalu-talunya suara dentuman mortir dan rudal
Israel. Sebagai pengamat dari kejauhan sungguh tidak banyak yang bisa
kita lakukan.
Tetapi satu hal yang pasti sebagai
sesama orang beriman kita senantiasa optimis bahwa Allah akan menolong
saudara-saudara kita orang-orang beriman dan para Mujahidin Gaza. Maka
marilah mulai malam ini kita sampaikan doa untuk mereka. Marilah kita
bacakan doa yang Nabi baca ketika kepungan pasukan Ahzab sudah
sedemikian rupa menimbulkan ketegangan di dalam barisan kaum Muslimin.
Inilah doa beliau sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Imam
Bukhary :
“Sesungguhnya Rasulullah pada sebagian
harinya ketika berhadapan dengan musuh menunggu terbenamnya matahari.
Kemudian beliau tampil di hadapan para sahabat dan bersabda: ”Wahai
manusia, janganlah kalian berangan-angan ingin segera berjumpa dengan
musush. Mohonlah kepada Allah keselamatan. Dan bila kalian berhadapan
dengan musuh, maka bersabarlah. Dan ketahulaih bahwa surga berada di
bawah bayang-bayang pedang.” Kemudian Nabi berdiri dan berdoa:
”Allahumma munzilal-kitab wa mujriyas-sahab wa hazimal-ahzab, ahzimhum
wanshurnaa ’alaihim” (Ya Allah, yang menurunkan Kitab, menggerakkan awan
dan menghancurkan pasukan bersekutu, hancurkanlah mereka dan tolonglah
kami mengalahkan mereka.” (HR Muslim 3276)
Nabi berdoa pada saat perang Ahzab
menghadapi (kepungan) Musyrikin: “Allahumma munzilal-Kitab, sari’al
hisab. Allahummahzim Al-Ahzab, Allahummahzimhum wa zalzilhum.” (Ya
Allah, yang menurunkan Kitab, cepat perhitungannya. Ya Allah
hancurkanlah pasukan bersekutu. Ya Allah, hancurkanlah mereka dan
porak-porandakanlah mereka).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar